Kereta Cepat Didukung KA Pengumpan Rute Padalarang-Bandung Kota, Iis Rosyita Minta KAI Pastikan Efektivitasnya

10-02-2023 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Iis Rosyita Dewi saat bertukar cenderamata usai pertemuan kunjungan kerja spesifik yang diadakan di Stasiun Kereta Api Bandung, Kamis (9/2/2023). Foto: Bunga/nr

 

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2023. Anggota Komisi V DPR RI Iis Rosyita Dewi ungkapkan keresahannya soal efektivitas kereta cepat yang tidak sampai ke pusat Kota Bandung melainkan ke Padalarang. 

 

Sebelumnya, pihak Kementerian Perhubungan dan KAI menyatakan akan disediakan feeder atau kereta api pengumpan untuk menghubungkan stasiun Padalarang ke pusat stasiun Kota Bandung yaitu di Pasirkaliki. Untuk itu Iis meminta agar pemerintah terkait perlu memastikan efektivitas waktu tempuh keseluruhan hingga ke Stasiun Bandung Kota.

 

“Tadi kami sudah dengar pemaparan bahwa kereta cepat ini akan berhenti di Stasiun Padalarang, yang sekaligus akan menjadi stasiun perjumpaan dengan kereta feeder menuju pusat stasiun kota Bandung, ini harus dilihat betul efektivitasnya seperti apa, waktu tempuhnya apakah justru nanti kereta cepatnya sudah bagus kemudian waktu tunggu kereta feeder ini yang lama, atau bagaimana. Mekanismenya harus benar-benar jelas. Jangan sampai masyarakat yang telah mengeluarkan tarif lebih mahal dibandingkan kereta reguler merasa tidak ada perbedaan,” tutur Iis pada kunjungan kerja spesifik yang diadakan di Stasiun Kereta Api Bandung, Kamis (9/2/2023).

 

Legislator Dapil Jawa Barat II itu juga mendorong agar KAI betul-betul merinci soal kesesuaian jadwal kereta cepat dengan kereta feeder agar nantinya penumpang yang transit dapat segera melanjutkan perjalanannya ke stasiun kota Bandung. Ia juga menambahkan bahwa pengoperasian kereta cepat ini barometernya adalah kembali pada kebutuhan masyarakat.

 

“Jadi menurut saya ini barometernya adalah apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apakah membutuhkan cepat atau membutuhkan murah kan itu sebetulnya. Intinya adalah kedua sektor ini harus ada, kereta reguler maupun kereta cepat sehingga makin beragam opsi masyarakat dalam memilih angkutan massal,” tutupnya. (blf/aha)

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Sarat Optimisme, Tinggal Menguji Kenyataan di Lapangan
21-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah capaian pemerintah dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI...
Jangan Usik Dana Desa sebagai Jaminan Koperasi Merah Putih
20-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan agar pemerintah tidak menjadikan dana desa sebagai beban dalam pembiayaan...
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...